Potensi Pengembangan Komoditas Mangga di Indramayu
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Indramayu ke-1
2005 – 2010 untuk sektor pertanian disebutkan, bahwa Pembangunan
Pertanian diarahkan
pada pengembangan ketahanan
pangan,
yang didalamnya meliputi ketersediaan dan keberagaman pangan serta
kecukupan gizi, merupakan
salah satu faktor pendorong yang penting dalam upaya mengembangkan dan
meningkatkan kualitas SDM. Sedangkan
pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu ke-1
2005 – 2010, Pembangunan
Pertanian dikembangkan
penerapan teknologi yang dapat meningkatkan hasil dan kualitas
produksi, sehingga dapat
memberikan nilai tambah bagi petani. Selain itu
pembangunan sektor peternakan terus dikembangkan sesuai dengan kondisi daerah
dan budaya lokal.
Salah satu bidang di Dinas Pertanian dan Peternakan adalah Bidang
Hortikultura. Bidang ini menangani komoditas sayuran, tanaman buah-buahan, bio
farmaka, tanaman hias dan pengembangan lahan pekarangan. Salah satu komoditas
unggulan yang dikembangkan adalah Mangga. Mangga
merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Indramayu, paling tidak ada 13
varietas mangga yang dihasilkan Kabupaten Indramayu, seperti Mangga Gedong Gincu
dan Cengkir. Varietas mangga tersebut mempunyai pangsa pasar yang bagus di
tingkat lokal, nasional bahkan
internasional.
Strategi Pengembangan
Strategi pengembangan komoditas hortikultura di Kabupaten Indramayu
sesuai dengan enam pilar pengembangan hortikultura yang ditetapkan oleh
Departemen Pertanian, antara lain :
1. Pengembangan
Kawasan Agribisnis Hortikultura
2. Penerapan
Manajemen Pasokan/ SCM
3. Penerapan
Budidaya Pertanian yang Baik / GAP dan SOP
4. Fasilitasi
Terpadu Investasi Hortikultura / FATIH
5. Pengembangan
Kelembagaan Usaha
6. Peningkatan
Konsumsi dan Ekspor
Perkembangan Produksi
Perubahan iklim ekstrem pada Tahun 2010 menyebabkan intensitas hujan
yang sangat tinggi, sehingga hamper bisa dikatakan tidak ada musim kemarau. Hal
ini berdampak besar pada tanaman mangga yang menyebabkan terganggunya proses
pembungaan dan menyebabkan kerontokan buah dan kerusakan akibat hama dan
penyakit. Data menunjukan produksi mangga Indramayu pada Tahun 2010 hanya 24.937
Ton jika dibandingkan dengan produksi Tahun 2009 yang mencapai 123.385 Ton,
berarti ada penurunan yang sangat signifikan sekitar 98.448 Ton atau sebesar 80
%. Berikut data perkembangan produksi mangga Kabupaten Indramayu selama lima
tahun terakhir.
![]() |
Grafik Produksi Mangga Indramayu 5 Tahun Terakhir |
Kawasan pengembangan mangga di Indramayu terbagi kedalam 3 kawasan,
yaitu :
1. Kawasan
Sentra
Kawasan
sentra terdiri dari sepuluh kecamatan yang memiliki luas areal kebun mangga
terluas, kecamatan tersebut adalah : Indramayu, Jatibarang, Widasari, Tukdana,
Juntinyuat, Cikedung, Terisi, Kroya, Gabuswetan dan
Haurgeulis.
2. Kawasan
Penyangga Utama
Sedangkan
kawasan penyangga utama merupakan kawasan dengan luas areal kebun mangga
menengah yang tersebar di sepuluh kecamatan yaitu : Anjatan, Gantar, Cantigi,
Lohbener, Lelea, Sliyeg, Kedokan Bunder, Kertasemaya, Sukagumiwang dan
Krangkeng.
3. Kawasan
Penyangga
Adapun
kawasan penyangga adalah kawasan kecamatan lain yang memiliki areal kebun mangga
menengah kebawah.
Sebaran Varietas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar