Dari
sebuah desa yang terletak antara 20 kilo meter dari pusat kota Indramayu, desa
Junti kebon kecamatan Juntinyuat kabupaten Indramayu, memiliki potensi kerajinan
tenun yang boleh dikatakan dalam keadaan yang kritis. selain faktor ekonimi juga
kurangnya kepedulian pemerintah dalam mengembangkan kerajinan tenun yang kurang
maksimal.
dulu
di tiap rumah warga, selain bekerja sebagai petani warga desa junti kebon
mengisi waktu untuk menenun sebagai tambahan ekonomi keluarga, hingga dalam
perjalanannya tenun khas desa junti kebon mampu meguasai pasar setempat dan
menjadi micro usaha, mungkin itu merupakan perkembangan ekonomi yang dirasakan
oleh warga desa setempat.
dalam
faktanya saat ini, peminat tenun junti dalam terapan oleh masyarakat kurang
begitu memiliki gereget, hingga masyarakat banyak beralih menggunakan kain batik
dari Paoman maupun dari Trusmi.
kini tenun junti hanya digunakan pada acara
adat atau acara hajatan, bukan sebagai busana, akan tetapi digunakan sebagai
kain untuk membawa bakul Buwuan ( beras untuk
kondangan)
tenun
junti hampir mirip dengan kain ulos Manado tapi dari alat tenunnya lebih
menyerupai alat tenun dari Baduy.
dan
dalam perkembangan era sekarang bahan baku tenun junti mulai bergeser, kini
sudah jarang pengrajin tenun yang memintal kapas untuk dijadikan benang,
melainkan para pengrajin lebih memilih benang jadi, karena lebih
praktis.
kegigihan para pengrajin tenun untuk
melestarikan budaya lokalnya masih kuat, sebab masyarakat setempat tidak mau
terjebak dalam belenggu kemiskinan yang menyeret mereka,
mulai
dari ulah para tengkulak yang menyebabkan mereka terlilit hutang dan akhirnya
sebagian masyarakat yang masih muda tebakan para sponsor TKI ilegal dengan
iming-iming bisa menghasilkan uang banyak dalam waktu singkat dan bisa melunasi
hutang.
bagi sebagian pengrajin kepedulian pemerintah
terhadap perkembangan produksi tenun junti dirasa sangat berperan tethadap
pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal dan pola pikirnya,. hingga dapat mengurangi
minat masyarakat lokal yang masih produktif (muda) itu untuk menjadi TKI,
sedangkan cacatan sosial telah menobatkan masyarakat junti merupakan suplay TKI
terbesar di Indramayu bagian timur.
seperti
yang diungkapkan ibu .........., " banyak para wanita muda yang menjadi TKW dan
akhirnya mengalami peristiwa tragis selama mereka memjadi TKW, tetapi jika ada
andil dari pemerintah, mereka yang masih produktif dapat diperkerjakan sebagai
penenun yang dapat meningkatkan produksi tenun junti,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar